Kamis, 10 Januari 2013

SAMBUNG RASA Published Date | Written by Murni | Print | Email | Hits: 8 JIKA INGIN MENGENAL DUNIA,,, MAKA MEMBACALAH,,,,, JIKA INGIN DIKENAL DUNIA,,,MAKA MENULISLAH,,,, Menulis, Membaca, adalah dua kata yang tidak bisa lepas. Kata tersebut merupakan jendela bagi sesorang untuk tahu dan di tahu oleh siapa dan dari mana. Menulis, sebenarnya hal yang tidak sulit, bisa dari apa yang kita rasakan, apa yang kita lihat, dan apa yang kita dengar dan bahkan apa yang sedang kita alami. Pembiasaan ini akan menjadi gerakan refleks dan bahkan bisa jadi nutrisi utama bagi seseorang yang sudah terbiasa, " TIADA HARI TANPA MENULIS, ". Untuk banyak menulis, maka perlu ketekunan dan kemauan untuk membaca. Membaca apa saja yang ada di sekitar kita, baik itu dalam bahasa tersurat, lisan, dan simbol atau lambang. Semakin banyak membaca membuat seseorang semakin kaya akan pengetahuan, bukankah ada pepatah mengatakan " MEMBACA ADALAH JENDELA INFORMASI?"...nah, sudah jelas kan... Hari ini, jangan mengaku sebagai seorang guru alias pendidik kalau tidak suka menulis dan membaca!!! Seorang guru atau pendidik dibutuhkan keahlian tersendiri untuk senantiasa berinovasi dalam meningkatkan mutu pembelajaran, hal ini bisa dicapai jika guru itu rajin membaca setelah itu menulis. Guru yang bermasa BODOH, SELALU MENGANDALKAN INDEKS PENDEKATAN (IP) dengan dalih kesejahteraan guru juga belum balance dengan gaji dan tunjangan. Dana sertifikasi yang diluncurkan pemerintah diupayakan untuk digunakan sebaik mungkin sebagai pertanggungjawaban moril kita terhadap masa depan bangsa, jangan makan uang haram, artinya terima sertifikasi tapi tidak berbuat apa-apa untuk peningkatan kompetensi dll. Kunci keberhasilan dalam pendidikan ada di tangan guru. Guru adalah desainer, guru adalah panutan, guru adalah segalanya di mata anak didik. Guru begitu terhormat dengan julukannya sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, menjadi guru bermartabat di mata masyarakat sudah menjadi dambaan semua guru. Tapi hal itu bukan kata kunci dari apa yang hendak dicapai. Guru juga manusia (kata pak Ukim dalam bukunya " guru juga manusia"), tapi jangan terpaku dengan kata2 itu,, seeanaknya saja kan guru manusia, jadi wajarlah jika tidak melakukan hal yang baik,. Anda keliru... Anak adalah aset yang sangat luar biasa. Keunikan dari tiap-tiap anak ini yang perlu dipelajari dan dipahami bersama oleh guru, jangan membentuk mereka dengan apa yang kita pikirkan, tapi berikan kepada mereka stimulan yang dapat meransang kognitifnya untuk tumbuh berkembang seiring dengan perkembangan fisiknya.

1 komentar:

  1. Kahlil Gibran: Hakekat seorang anak....,

    Lalu seorang ibu dengan bayi dalam dekapannya....,
    datang mengajukan sebuah pertanyaan,
    bicaralah pada kami tentang anak keturunan..., maka jawabnya :

    Anakmu bukanlah milikmu, mereka putera- puteri sang Hidup..,
    yang rindu pada diri sendiri..,
    lewat engkau dia lahir, namun tidak dari engkau,..
    mereka ada padamu, tetapi bukan kepunyaanmu..,

    Berikan mereka kasih sayangmu..., tetapi
    jangan sodorkan bentuk pikiranmu...,
    sebab pada mereka, ada alam pikiran tersendiri..,
    Patut kau berikan rumah untuk raganya, tapi bukan untuk jiwanya..,

    sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan
    yang tiada dapat kau kunjungi sekalipun dalam impian...,

    engkau boleh berusaha menyerupai mereka...,
    namun jangan membuat mereka menyerupaimu..,
    sebab kehidupan tak pernah berjalan mundur..,
    tidak juga tenggelam di masa lampau...,

    Kaulah busur .....dan anak-anakmulah anak panah yang meluncur.,
    Sang Pemanah maha tahu sasaran bidikan keabadian........,
    Dia merentangkanmu, dengan kekuasaan-Nya,
    hingga anak panah itu melesat jauh serta c e p a t .....,
    Meliuklah dengan suka cita, dalam rentangan tangan
    Sang Pemanah.....,

    sebab dia mengasihi anak panah yang melesat laksana kilat.,
    sebagaimana pula dikasihinya busur yang mantap............,

    Muren, 20-12-12...

    BalasHapus